Minggu, 04 Agustus 2013

Zakat Fitrah

Zakat fitrah adalah zakat diri yang wajib dikeluarkan setiap muslim yang mampu dengan syarat-syarat yang ditetapkan. Yang dimaksud mampu disini adalah orang yang masih mempunyai makanan untuk sehari esok, maka ia wajib membayar zakat. Adapun yang syarat yang menyebabkan berkewajiban membayar zakat :




1. individu yang mempunyai kelebihan makanan atau hartanya yang diperlukan untuk mencukupi pada malam dan pagi hari raya .
2. Anak yang lahir sebelum matahari jatuh pada akhir bulan ramadhan dan hidup selepas matahari.
3. Memeluk islam sebelum terbenem matahari di akhir bulan ramadhan dan tetap memeluk islam.
4. Orang yang meninggal selepas terbenamnya matahari di akhir bulan ramadhan

Intinya setiap muslim wajib mengeluarkan zakat fitrah untuk dirinya, keluarganya dan oarang yang menjadi tanggungannya, baik yang sudah dewasa ataupun bayi yang baru lahir baik laki-laki ataupun perempuan.

Besar zakat yang dikeluarkan sesuai ketentuan dalam hadist adalah sebesar (1 sha'=4 mud, 1 mud=675 gr) atau setara dengan 3,5 liter atau 2,7 kg makanan pokok (tepung, kurma, gandum, aqith) atau yang biasa dikonsumsi di daerah yang bersangkutan (mahzab imam syafi'i dan imam maliki). Jadi kalau di Indonesia mayoritas makanan pokok adalah beras.

Pertanyaan : Bolehkah membayar zakat dengan uang?
Jawaban : Lebih afdhal dengan beras.

Waktu pengeluaran zakat adalah pada awal bulan Ramadhan sampai selambat-lambatnya selesai shalat idul fitri. Jika melewati waktu tersebut maka bukan termasuk zakat melainkan sedekah.

penerima zakat di ditetapkan menjadi 8 golongan:
1. Fakir
2. Miskin
3. Amil
4. Muallaf
5. Hamba sahaya
6. Gharimin
7. Fisabilillah
8. Ibnu Sabil

Hikmah dikeluarkannya zakat fitrah :

1. Zakat fitrah merupakan zakat diri, di mana Allah memberikan umur panjang baginya sehingga ia bertahan dengan nikmat-l\lya.
2. Zakat fitrah juga merupakan bentuk pertolongan kepada umat Islam, baik kaya maupun miskin sehingga mereka dapat berkonsentrasi penuh untuk beribadah kepada Allah Ta'ala dan bersukacita dengan segala anugerah nikmat-Nya.
3. Hikmahnya yang paling agung adalah tanda syukur orang yang berpuasa kepada Allah atas nikmat ibadah puasa. (Lihat Al Irsyaad Ila Ma'rifatil Ahkaam, oleh Syaikh Abd. Rahman bin Nashir As Sa'di, hlm. 37.)
4. Di antara hikmahnya adalah sebagaimana yang terkandung dalam hadits Ibnu Abbas radhiAllahu 'anhuma di atas, yaitu puasa merupakan pembersih bagi yang melakukannya dari kesia-siaan dan perkataan buruk, demikian pula sebagai salah satu sarana pemberian makan kepada fakir miskin.

lebih jelasnya lihat ini, Bila ada pertanyaan tulis dikomen. Bila ada tambahan tulis di komen. Bila ada kekeliruan tulis dikomen. Apapun itu yang mengganjal isi hati silahkan berkomertar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomertarlah yang baik-baik yang bermanfaat karna sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain ~ suwun ~